Underakwah - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menegaskan posisinya terkait pembantaian yang dilakukan oleh Pemerintah Militer Myanmar terhadap komunitas Muslim Rohingya. Dalam sepekan terakhir, pemerkosaan, pembunuhan, pengrusakan tempat tinggal gencar dilakukan oleh Pemerintah Militer Myanmar di negara bagian Rakhine.
Pemerintah Militer terkesan diam, begitu pun dengan respons pemerintah Indonesia. Belum ada rilis resmi dari pemerintah Indonesia terkait tragedi kemanusiaan yang bertentangan dengan nilai Pancasila yang dianut oleh Indonesia.
Didorong oleh keprihatinan atas diamnya sikap pemerintah Indonesia dan dunia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), mengutuk keras kekejaman terhadap Muslim yang dibiarkan oleh Pemerintah Myanmar.
Ketua Umum DPP IMM Taufan Putra Revolusi Korompot, meminta pemerintah bersikap tegas dengan mengusir Duta Besar Myanmar dan memutuskan semua hubungan dengan negara tersebut.
Usir Duta Besar Myanmar dari Indonesia," kata Taufan, Ahad (20/11).
Menurutnya, sikap tegas pemerintah Indonesia sangat penting sebagai salah satu negara yang berpengaruh di ASEAN. Ia juga mendesak pemerintah untuk memutuskan semua hubungan dengan Negara Myanmar.
"Mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan apapun dengan Myanmar. Negara berdaulat tak berkompromi dengan siapa pun yang melakukan kejahatan kemanusiaan," ujarnya.
Sebagai penegasan, jika pemerintah Indonesia tidak bersikap tegas menyikapi tragedi kemanusiaan ini, jutaan kader IMM akan digerakkan untuk memaksa agar Dubes Myanmar angkat kaki dari bumi pertiwi Indonesia. (Republika/Tarbawia)