Semua manusia ingin sukses dan berhasil dalam kehidupannya. Tidak ada manusia yang menghendaki gagal, dan selalu berusaha untuk menghindari kegagalan. Tentu ini adalah sebuah kewajaran dalam mengambil pilihan hidup, agar manusia selalu bersemangat menyambut kesuksesan dalam kehidupan keseharian.
Namun sering kali, keinginan yang kuat untuk sukses ini tidak dibarengi dengan kesiapan untuk gagal. Harapan besar untuk selalu mendapat keberhasilan, tidak diikuti dengan kesiapan menanggung resiko kegagalan. Dampaknya, ketika menghadapi kegagalan, banyak manusia berputus asa dan bahkan menganggap dunia telah meninggalkannya. Padahal, kegagalan tidak selalu memberikan dampak negatif dalam kehidupan kita. Produk gagal tidak selalu menjadi petaka dalam dunia usaha.
Konon, kue Brownies tidak akan ada kalau saja tidak ada kegagalan seorang koki. Menurut cerita, kue Brownies tercipta karena seorang koki lupa memasukkan baking soda sehingga adonannya tidak mau mengembang dan berwarna hitam kecoklatan. Namun hasil dari adonan yang gagal ini justru banyak disukai orang sampai saat ini, menjadi makanan lezat yang disukai masyarakat dari berbagai belahan dunia. Harganya pun menjadi mahal, dan menciptakan industri yang menghasilkan banyak keuntungan.
Demikianlah kadang kegagalan terjadi dalam kehidupan kita, namun ternyata gagal tidak selalu merugikan. Kegagalan perlu kita hadapi dengan penuh kesabaran karena selalu ada hikmah di balik setiap kegagalan. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, selama kita pandai menemukan hikmah terbaik.
Kadang kita lupa melakukan sesuatu, dan kita mengutuki kelupaan kita sendiri. Kadang kita gagal mencapai sesuatu, dan kita menyesali kegagalan yang terjadi. Energi yang terlimpah untuk mengutuk dan menyesali sesuatu yang sudah terjadi ini, harus diubah menjadi energi untuk mensyukuri. Semua kejadian dalam hidup bisa memberikan pelajaran berharga dalam hidup kita.
Mari selalu optimis menghadapi kenyataan hidup. Kegagalan adalah sarana pembinaan bagi jiwa agar tidak manja. Kegagalan adalah proses penguatan kehendak agar bisa melihat peluang keberhasilannya. Di setiap sisi kegagalan, selalu tersimpan peluang keberhasilan.
Sumber:Cahyadi Takariawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar