Social Icons

Pages

Kamis, 28 Mei 2009

PKS dimata Gadis Tionghoa


( Syaamil, Makassar )

Dua orang gadis tionghoa cekikan di pete-pete 07 ( angkot di Makassar ). Mereka terus nyerocos kesana-sini. Membicarakan tentang imlek kemarin. Hem..aku mendesah! Namun kupingku segera mengembang saat mereka mengalihkan pembicaraan soal politik. Yah! Aku memasang kupingku baik-baik, teliti, tiada satu kata pun yang terlewatkan. Siapa tahu ada kesempatan direct selling di pete-pete, kebetulan aku lagi bawa kartu nama Anis Matta, caleg DPR RI nomer urut 1. Dengarkan percakapan mereka, kurang lebih seperti ini:

“ Banyak sekali caleg, foto-fotonya bertebaran di pinggir jalan.” Gadis 1 memulai pembicaraan
“ Iya bikin pusing, “ Timpal yang satunya, dia duduk disudut belakang

“ Eh btw, bagaimana kabarnya PKS?” ucap gadis 1 sembari menatap temannya
“ Iya..Partai Keadian Sejahtera maksudnya?” Tanya temannya
“ Iya…itu partai bagus sekali, tidak korupsi.”
“ Iya saya juga tahu , bahkan waktu pilkada dulu saya pilih nomer 3. ( kandidat yang diusung PKS di Pliwalkot )”
“ Oh ya? Saya tidak milih kemarin, tidak dapat kartu.”
Tahukah kamu, saat itu saya ingin sekali terlibat dengan pembicaraan mereka, namun masih malu. Ingin rasanya kusodorkan kartu nama Anis Matta kepadanya, tapi kurang PD.
“ Eh kamu sudah liat iklan PKS yang baru.”
“ Oh..itu yang Partai Kita semua? “
“ Iya…hehe, bagus kan?”
“ Iya unik. Hehehe..”
“ Saya ada kartu nama calegnya PKS.” Kata gadis 1 sambil merogoh tasnya, mataku terbelalak, jantungku berdebar kencang, apakah yang akan terjadi? Ha? Yang bener?
“ Dapat dari mana? Coba saya liat.”
“ Kemarin ada orang PKS ke rumah, ngasih ini juga. Hehe”
“ Saya ambil satu yah?”
“ Ambil saja.”
Aku tertawa sendiri, antara senang dan tidak percaya. Seorang gadis Tionghoa telah melakukan direct selling ke temannya.

21 komentar:

latif mengatakan...

Menurut pendapat saya, PKS yang dipromosikan oleh gadis tionghoa adalah PKS sebelum bergabung dengan koalisi demokrat di pilpres 2009. tapi PKS yang sekarang jelas sangat berbeda. dulu saya pilih PKS karena kadernya militan menjalankan dakwah, peduli dan professional. tapi sejak drama koalisi dengan demokrat terbuka lebar, saya kecewa dan menyesal telah memilih PKS, karena ternyata PKS tidak beda dengan partai-partai lain yang haus kekuasaan. Menurut saya ELIT PKS telah mengubur PKS dalam-dalam dan melakukan bunuh diri massal. dan saya yakin dimata simpatisan, PKS sudah dianggap sama dengan partai-partai lain yang haus kekuasaan. mohon maaf kalo tidak berkenan. kalo anda ingin diskusi, silakan kunjung balik ke http://www.biotek-online.blogspot.com
terimaksih

Anca mengatakan...

Nasib saya sama dengan yg komentar nomor 1. Dari jaman namanya PK tahun 99 saya sudah pilih partai ini walaupun hanya untuk DPR Pusat saja. Rasanya tak percaya melihat Tifatul sembiring datang ke deklarasi sby. Bukan SBY nya yg aq permasalahkan tp PKS nya itu.. Walopun bukan orang PKS saya menaruh harapan dalam2 ke partai ini dengan niat suatu saat akan bergabung secara total. Kl sekarang jangan tanya dehh .. saya istilahkan keteman-teman.. Udah mati rasa ke PKS.

ary mengatakan...

barakallah, semoga Allah memberikan bimbingan dan ridhonya kepada kita semua, untuk akhi-ukhti fillah sekalian tetap semangat, lebih dekat kepada Allah,terus berjuang jalan masih panjang, perlu kesabaran...., Allahu Akbar.... maju terus

berkahmadani-smf mengatakan...

PKS harus terus berubah karena tantangan kondisi yang selalu berubah, kecuali satu hal yaitu Al Quran dan Hadist Rasulullah SAW yang akan selalu menjadi dasar PKS beribadah dan bermuamalah hingga akhir jaman.
Mas latif, ibarat pertandingan olah raga, anda dan saya hanyalah para penonton yang terkadang memberikan komentar seolah lebih tahu atau paling tahu apa yang sebenarnya terjadi dan yang akan terjadi, jadi bersikaplah lebih arif. Rasulullah dalam sebuah hadist mengatakan bahwa untuk mengetahui keimanan seseorang muslim lihatlah kualitas ibadah dan penerapan sunnah - sunnah Rasulullah, bila masih bagus, percayalah bahwa mereka masih berada dalam tali Allah dan wajib kita dukung.
Strategi dalam politik itu hanya masalah ranting atau lebih kecil dari itu, sehingga bisa berubah - ubah mengikuti perkembangan setiap kondisi yang ada.
Tapi menegakkan kalimat Allah SWT adalah satu hal yang tidak bisa di tawar - tawar lagi, kapan pun dan dimana pun (termasuk di parlemen dan pemerintahan ).

Wallahualam bissawab

berkahmadani-smf mengatakan...

Untuk temen - temen baik kader PKS, simpatisan maupun anda yang sebelum menaruh harapan kepada PKS untuk merubah Indonesia jadi lebih baik, sekali lagi percayalah PKS masih seperti yang teman - teman harapkan itu.
Kita tahu kondisi politik negeri ini begitu carut marut bahkan premanisme politik merajalela, para premen tersebut tidak mau tahu partai Islam atau bukan, tapi semua bila cerdas bisa menjadi korban dan bulan - bulanan.
Para pimpinan PKS memahami hal itu, sehingga mereka pun terpaksa melakukan berbagai strategi politik yang tidak sederhana dan mudah ditangkap oleh kita orang awam, namun demikian yakinlah sobat-sobat ku, PKS masih Partai Islam ( seperti yang saya dengar langsung dari para pemimpinnya )partai dakwah dan memiliki cita-cita menegakkan kalimat La Illahaillah.
Dengan banyaknya opini miring terhadap PKS hendaknya sobatku sekalian tidak perlu terpengaruh, ingatlah media di Indonesia telah dikuasai oleh yahudi dan antek - anteknya. Tidak mungkinlah mereka rela membiarkan PKS rumbuh dan semakin kuat di negeri ini.
Salah satu caranya adalah dengan menghancurkan citra PKS di mata masyarakat dan pendukungnya.
Nah bila itu terjadi maka PKS akan hancur dan mereka akan menang. Untuk membangun partai dakwah seperti PKS bukan pekerjaan yang mudah, dibutuhkan banyak orang - orang Ikhlas yang memiliki Ilmu yang wawasan luas dan waktu yang tidak sebentar.
Mumpung masih ada PKS, bantu PKS terus berjuang mempertahankan eksistensinya di negeri ini dan berjuang melakukan perubahan di Indonesia menjadi lebih baik.

Allahuakbar !!!

masslamet mengatakan...

Bagi saya PKS tetap berusaha menjadi bersih, peduli, profesional, meskipun jalan yang ditempuh banyak mengundang banyak pertanyaan besar, saya memahami itulah konsekuensi dari sebuah keputusan yang diambil. Coba bayangkan jika anda [yang kecewa] yang menjadi decision maker dalam hal ini, saya akin keputan anda pasti lebih banyak yang menentang daripada yang setuju. maka dari itu belajarlah menghormati keputusan. dan bagi PKS mungkin alangkah lebih baiknya jika menerangkan sedetilnya kenapa sampai mengambil keputusan itu.

latif mengatakan...

Tapi menurut saya strategi yang diambil Elit PKS dengan bergabung di koalisi demokrat adalah blunder besar, sama dengan menyiapkan kuburannya sendiri. padahal ada pilihan yang lebih baik, dengan bersabar. lihatlah partai FIS di Aljajair, partainya Erdogan di Turki, atau HAMAS di palestina, mereka sangat sabar, menunggu saat yang tepat untuk meraih kejayaan, datangnya saat berkuasa. dengan suara 8% saat ini pilihan rasional adalah menjadi partai mandiri dengan tetap membangun citra partai bersih, peduli dan professional, sehingga target 20% bisa tercapai pada 2014. sayangnya, nafsu kekuasaan para ELIT di Jakarta telah memupuskan harapan para kader, dan simpatisan untuk melihat PKS tumbuh jadi partai besar. kini harapan melihat PKS jadi partai Islam besar telah hilang dan musnah tak berbekas dari keluarga saya. mereka menyalahkan saya karena mengajak mereka untuk memilih PKS yang ternyata tidak berbeda dengan partai lain. Elit PKS telah memalukan kader dan simpatisan di akar rumput. dan untuk PILPRES golput adalah pilihan terbaik, meskipun sebenarnya ada JK-WIN yang lebih mewakili citra Islam (karena istri keduanya mengenakan JILBAB). Kini dengan hancurnya PKS dimata simpatisan, saya berharap HTI mau mendeklarasikan sebagai partai Islam, untuk mengambil peran PKS yang telah terkubur. Mohon maaf kalo kurang berkenan.

Munawir syam mengatakan...

untuk mas latif... iya anda boleh berkomentar apa saja dan kami hargai komentar anda. itu tandanya anda peduli dengan partai dakwah ini. terima kasih...
saya harap forum ini akan tetap hidup dan yang penting jaga ukhwah antara kita. boleh berbeda yang penting tidak boleh saling musuhan. ok?

nuryawanto mengatakan...

saya melihat "manuver" yang dilakukan elit pada pemilu dan pilpres 2009 yang akan datang bukan merupakan sebuah hal yang dinilai sebagai haus kekuasaan. Ketika ada peluang untuk menjadi yang terdepan, adalah kewajiban kita untuk meraihnya. selain sabar, kita juga dituntut harus berusaha lebih baik dari hari kemarin. Tidak hanya MPR atau departemen pertanian saja yang bisa PKS pimpin, sudah saatnya PKS melakukan bargaining untuk memimpin semua kementrian. Bukan untuk haus kekuasaan, tapi untuk sedikit demi sedikit merubah budaya KKN, malas, tidak produktif dan lain-lain. di Indonesia seorang pemimpin tidak ditunjuk, tapi harus diperjuangkan dengan ikut pemilu dan pilpres. Bila hal itu dilewatkan, maka kesempatan yang sama tidak akan datang 2 kali. Alhamdulilah PKS memiliki basis massa yang solid. Mungkin saatnya perspektif elit yang terlihat global, di sederhanakan menjadi tujuan-tujuan yang jelas agar kader dibawah merasa bahwa kita masih satu tujuan, satu langkah, satu perjuangan. Allahuakbar.......

nuryawanto@consultant.com

Unknown mengatakan...

Ingatlah saudaraku semua,kita mudah-mudahan masih berpegang kepada quran dan sunnah. sehingga ketika kita melihat PKS yang dulu kita anggap bersih, dan dalam kerangka sebagai partai dakwah, maka sekarang menjadi seperti samar dan tidak beda dengan partai sekuler lainnya. Saya jadi ingat akan 2 kisah nyata yg dicatat dalam sejarah yakni peristiwa PERJANIAN HUDAIBIYAH dg peristiwa PERANG HUNAIN. Perjanjian Hudaibiyah yang lahiriahnya tampak merugikan pihak kaum muslimin, akhirnya terbukti menjadi pintu kemenangan yang besar.Setelah perjanjian tersebut disepakati, para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, (haruskah) kami setujui hal ini?”Kaum muslimin sendiri tidak senang dengan perjanjian tersebut ketika mengira dalam butir-butir perjanjian itu terkandung penghinaan terhadap kaum muslimin. Mereka tidak melihat adanya kemaslahatan besar di balik perjanjian itu.Diantara hikmah yg dpt diambil dari peristiwa hudaibiyah mnurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullahu:
1. Orang-orang musyrik, ahli bid’ah, orang-orang yang jahat, pemberontak, dan orang-orang dzalim, apabila menuntut suatu perkara yang di dalamnya kehormatan Allah Subahanahu wa Ta'ala diagungkan, maka tuntutan tersebut harus dipenuhi bahkan didukung, meskipun mereka menolak yang lain.
Jadi mereka dibantu untuk mengagungkan kehormatan Allah SWT, bukan kekafiran dan kejahatan mereka, siapapun adanya.
Inilah yang membuat gusar para sahabat kecuali Abu Bakr Ash-Shiddiq Ra. 2. Berdamai dengan kaum musyrikin, meskipun di dalamnya terdapat sedikit kerugian bagi kaum muslimin adalah boleh, demi kemaslahatan yang lebih kuat dan jelas.
Hal ini sering dilalaikan oleh orang-orang yang dangkal pikirannya, sehingga memandang bahkan memvonis bahwa perjanjian damai yang dilakukan sebagian pemerintahan muslimin dengan sebagian negara kafir adalah kekafiran yang nyata sehingga harus diperangi pelakunya.
Terlebih hanya dengan pertimbangan tersedotnya kekayaan negara muslim tersebut oleh orang-orang kafir. Tidaklah mereka melihat adanya kemaslahatan yang lebih besar dalam kesepakatan-kesepakatan damai tersebut? 3.Perjanjian Hudaibiyah ini merupakan pendahuluan dari sebuah kemenangan yang lebih besar lagi. Di mana Allah SWT memuliakan –melalui kemenangan ini– Rasul SAW.
Demikianlah biasanya Allah SWT dalam setiap persoalan besar, yang Dia tetapkan secara syar'i/ takdiri; Dia berikan pengantar dan pendahuluan yang menunjukkan perkara tersebut. Kisah kedua adl pada perang Hunain, dimana Rasul SAW merangkul baniHawazin yg kalo saya cerita disini bakal panjang. Maka jika byk dari kita mulai golput atau kecewa dg PKS, bacalah kembali Sejarah ttg 2 hal diatas peristiwa Hudaibiyah dan perang Hunain, yg intinya umat Islam selama berpegang kepada Quran dan Sunnah, maka dalam strategi politik dibutuhkan cara-cara yang memang dianjurkan Allah untuk "fleksibility" namun tetap dlm kerangka kebenaran scara umum yg terkesan salah atau menyimpang dari kemurnian Islam padahal disanalah awal terbukanya kemenangan yg akan diraih sebagaimana peristiwa Hudaibiyah yg dicontohkan teladan mulia kita Rasulullah SAW, Wallhua'lam...mari kita saling berprasangka baik, saling mendoakan bukan saling curiga apalagi membenci.Semoga Allah memberi manfaat dalam forum ini.

oedik mengatakan...

Senantiasa bersabarlah ikhwati fillah, dan tetaplah kedepankan tutur yang lembut dan baik untuk saudara2 kita yang kecewa dengan pemimpin2 kita.

Moga Allah senantiasa tetapkan kebaikan pada jama'ah ini yang mengambil syuro dalam sunnah penetapan keputusan.

Allah kami tidak mengetahui apa yang akan ada di depan kami, dan inilah penggal ijtihad ikhtiari kami dan para pemimpin2 kami, ampuni kami bila kami tersalah dan tunjukanlah kebaikan atas semua hal yang kami jumpai pada akhirnya.

berkahmadani-smf mengatakan...

Ikhwah dan ukhti fillah, pada akhir diskusi di blog ini baru saya ketahui latar belakang saudara latif berpendapat "miring" di blog ini.
Ternyata yang bersangkutan membawa pesan dari pihak eksternal PKS. Pihak eksternal ini walaupun memiliki Alquran dan hadist yang sama namun dari aksi dakwah dan perjuangannya di Indonesia selalu bersebrangan dan suudzon dengan PKS sekalipun ketika PKS gencar melakukan menegakkan kebenaran dan menghancurkan kedzoliman. Pihak tersebut adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sebagai pendapat terakhir saya pada diskusi kita selama ini buat bung latif, tidak baik kita bersaing dengan sesama muslim dengan cara menjelek-jelekan mereka bahkan di hadapan orang kafir ( internet media bebas ).
Tahukah mas latif tentang pasangan JK-WIN sebenarnya, walaupun istri - istri mereka berbusana tertutup namun perilaku mereka masih bagaikan orang kafir dengan tetap melakukan CIPIKA - CIPIKI saat bertemu lawan jenis yang bukan muhrim. Ingin bukti silahkan lihat tayangan video saat pendeklarasian pasangan capres pemilu 2009, dimana wiranto berciuman dengan megawati di hadapan umum dan di depan kamera TV yang di tonton oleh ratusan juta umat Islam Indonesia.
Jadi janganlah kita mengabaikan kebaikan saudara kita (PKS) dengan mengagungkan mereka yang tidak kita kenal akhlaknya sedikit pun (JK-WIN). Apakah ada jaminan apabila mereka terpilih nanti dakwah Islam makin subur, setelah melihat perilaku mereka yang masih sekuler ?
Saya tidak ada niat sedikitpun menjelek - jelekkan pihak manapun, saya berharap mereka yang masih kurang mengkoreksi segala perilakunya yang masih jauh dari nilai - nilai Islam.

Wallahualam bissawab

latif mengatakan...

Astagfirullah...sungguh tuduhan dan fitnah yg amat keji yang sangat tidak layak disampaikan oleh seorang kader dakwah tanpa melalui tabayyun. Komentar ane adalah bentuk kepedulian pada PKS, dan selama ini ane juga milih PKS meskipun hanya simpatisan. Tetapi dengan membaca komentar dari al akh berkahmadani-smf maka kesan saya PKS sebagai partai dakwah langsung hilang tanpa bekas. Ana benar-benar sudah tidak simpati dengan PKS dan GOLPUT adalah pilihan terbaik.

Bagaimana mungkin ummat akan tercerahkan kalau hati nurani dan iman pada kader dakwah seperti al akh berkahmadani-smf. Taklid buta sangat dilarang oleh Islam dan ALLAH akan meminta prtanggungjawaban semua perbuatan kita. Ingat pengadilan AKHIRAT lebih adil dibandingkan pengadilanmanapun. Dan FITNAH antum pada ane, biar ALLAH yang membalas.

kalo antum ingin tabayyun silahkan berkunjung ke blog ane di:
http://info2biotek.wordpress.com

latif mengatakan...

Untuk Akh Berkahmadani:
Ketika Pak Budiono dalam debat cawapres lalu mengatakan bahwa agama harus di pisah dari urusan negara dan politik. Apakah antum juga setuju?
Dan tanpa antum menjawab pun ane udah bisa memprediksi, karena sepertinya antum adalah penganut TAKLID BUTA.

Anonim mengatakan...

akhi latif, tanpa mengurangi rasa hormat ane ke antum, ane cuma pengen sampaikan ke antum... coba antum perjelas makna tabayyun yang antum maksud...? antum bilang kalo akh berkahmadani tidak tabayyun... nah antum keluarkan argumen apa sudah tabayyun...? trus... "Bagaimana mungkin ummat akan tercerahkan kalau hati nurani dan iman pada kader dakwah seperti al akh berkahmadani-smf. Taklid buta sangat dilarang oleh Islam dan ALLAH akan meminta prtanggungjawaban semua perbuatan kita" itu pernyataan antum.... antum menjelek-jelekkan, dan memilih GOLPUT, apa antum kira Golput tidak akan mendapat petanggung jawaban di akhirat... jika sekiranya asas islam yang antum bawah... antum tidak akan bawah hal ii ke permukaan... dan menyampaikan kriktikan bukan dengan cara yang kurang terpuji seperti ini.... kadder PKS di mana-mana membuka ruang untuk tabayyun... tapi antum memamerkan tsakafah antum yang mudah-mudahan saja bukan "qila wa qala".... mudah bagi kader untuk membaca mana kader dan mana orang yang berusaha memecah belah kader... meskipun mati-matian antum menjelaskan antum simpatisan atau memilih PKS, cukup jelas bagi kader PKS untuk mengetahui bahwa antum bukan orang yang senang dengan perjuangan PKS... wallahu a'lam...

nu kasep tea mengatakan...

Begini, soal perjuangan, strategi taktik boleh - boleh saja berargumen untuk satu tujuan dakwah. Katakanlah, kita sebagai yang mengerti agama "mungkin" mafhum bahwa semua yang dilakukan elit PKS demi perjuangan. Tapi bagi masyarakat awam, sangat sulit kita yakinkan bahwa PKS tidak memihak pasangan yang istrinya berjilbab karena itu masalah strategi.
Saya tidak memberi pilihan disini, terserah masing - masing. Yang jelas, jangan sekali - kali bilang pasangan istri yang berjilbab itu pura - pura seperti halnya juga dengan mengatakan yang belum berjilbab pasti salah.
Soal politik, tergantung penilaian perorangan, jangan diiming - iming. Siapapun capres pilihan kita jangan sekali - kali dikonotasikan dengan hatinya...
Sekali lagi untuk orang2 PKS atau yang bukan, biasakan debat yang tidak menyerang pribadi. Apa adanya aja, pasangan SBY-Boed punya pandangan ini itu, JK-Win ini itu, Mega-Pro ini itu, dipaparkan tanpa ada penggiringa. Udah itu aja, selebihnya nanti tanggal 8 urusan saya milih siapa.
@Pak Latief, cukup ungkapkan saja deskripsi berita tentang masing2 capres
@penanggap Pak Latief, jangan emosi menuduh pak Latief ingin menghancurkan dakwah... Ada kata2 lain yang lebih santun. Jangan diikuti perilaku harakah/ kelompok lain yang tidak terpuji dengan mengumbar kata2 sesat, kafir, mubahalah, dsb. Yuk kita belajar ilmu budi pekerti...

Anonim mengatakan...

Hilang simpatiku ke PKS pasca pemilu legislatif ini...........

Anonim mengatakan...

saya cuma mau berpesan, janganlah kita saling menghakimi untuk sesuatu yang tidak kita ketahui.
Kita tidak perlu mengeluarkan dalil yang panjang untuk menutupi keburukan seseorang.
ingat satu kebohongan hanya akan memperpanjang kedustaan.
Sebagai kader PKS saya ikrarkan untuk memilih JK Wiranto
terserah orang mau bilang jilab istri mereka hanyalah hiasan belaka.
PKS seharusnya bangga bahwa dengan dakwahnya banyak wanita mulai sadar untuk menutup auratnya.
perkara apakah niatnya benar karena Allah, hanya Allah lah yang tahu.
sedangkan untuk orang yang jelas kefasikannya PKS membela mati-matian padahal untuk 1 kewajiban rukun Islam saja dia tidak mau mengakuinya.
Sadarlah wahai ikhwah, kalian seakan telah mengenal jalannya orang lain padahal tanpa kalian sadari kalian telah tersesat di dalamnya.

Bagi saya dan keluarga, PILPRES kali ini adalah pertaruhan aqidah, saya hanya ingin menyelamatkan diri dan keluarga saya dari neraka.

Wallahu'alam

Anonim mengatakan...

pks telah mati lama Islam akan terus berjaya

Allahuakbar
kembalikan kejayaan Islam

Anonim mengatakan...

PKS hanyalah salahsatu dari gerakan islam, PKS bukanlah segala-galanya. jadi jgn berharap melebihi yang seharusnya, kelebihannya untuk kita dukung sedangkan kekurangannya untuk sama-sama kita perbaiki.

dan satu yang bisa membuat kita saling berburuk sangka ialah apabila suatu kabar/berita yang kita dengar langsung dipercaya tanpa melakukan proses tabayyun (klarifikasi) kepada pihak yang tepat.

sebelumnya saya pun sering merasa aneh dan kecewa dengan keputusan/langkah2 yang diambil PKS, tapi setelah saya tanyakan langsung kepada pengurus partai barulah saya puas sekaligus menertawakan diri sendiri (alangkah bodohnya saya, sehingga fikiran saya tidak bisa berfikir samapi sejauh mereka).

maklumlah karena setiap keputusan yang diambil PKS merupakan keputusan kolektif yang telah digodok dan penuh pertimbangan, berbeda dengan kebanyakan partai lain yang keputusannya diambil oleh ketua partai.

lebih kagum lagi ketika saya membaca siroh nabawi yang ditulis oleh Ramadhan Al Buthi, disana saya melihat kepiawaian strategi politik rosululloh yang saya lihat banyak yang mirif dengan karakter dakwah PKS.

Allah....alangkah hebatnya islam sehingga seberapapun hebat dan kuatnya musuh2, islam tetap ditakdirkan sebagai pemenang pengusung peradaban terbaik!!!

herizal alwi mengatakan...

saya bukan anggota / kader . tp prestasi Parpol Islam “tanda kutip” pemilu kemarin lumayanlah. tp akhir2 ini ada kecenderungan ikut2 an liberal ( terpancing arus dan akhirnya ikut hanyut) kedalam pemikiran Pragmatis dan Praktis.

Itulah bedanya antara berpolitik dan bersiyasah. Dalam konsep Islam, yang dipakai itu adalah konsep ‘siyasah’, bukan ‘berpolitik’. Anak-anak Parpol Islam yang sekarang menjadi elit di pusat-pusat kekuasaan itu, kayaknya lebih berorientasi kepada pendekatan politik, dan jarang yang mau memakai lagi pendekatan ‘siasah’ itu.

 
Blogger Templates