Social Icons

Pages

Rabu, 24 Juni 2009

Silaturahim di Markaz Lawan

Ini adalah pengalaman salah satu ikhwah di Makassar saat menjelang pilwali Makassar tahun lalu. Yang mana situasi sempat memanas disebabkan banyak kader yang diintimidasi saat melakukan sosialisasi di tengah masyarkat. Bahkan yang paling parah ketika kader akhwat diusir saat melakukan direct selling, saat itu jilbab salah seorang akhwat hampir saja ditarik oleh relawan dari kandidat lain. Geram! Tentu saja saat mendengar kabar tersebut. Maka saat itu korsad langsung turun lapangan.
Itu adalah salah satu kenangan diantara sejuta kenangan pahit saat sosialisasi pilwali di Makassar. Namun kader tidak kenal lelah dalam sosialisasi, mereka terus bergerak. Nah di tengah-tengah situasi yang tegang itu, Allah masih menyempatkan bibir kami untuk tersenyum. Menikmati tawa dalam kesibukan kerja dakwah. Nikmat! Satu tawa menghapus seribu duka. Masih ingat kisah sebelumnya tentang akhwat yang DS didepan orang gila?

Seorang ikhwah, di tengah kesibukan kuliahnya tidak mengabaikan tugas yang diamanahkan di pundaknya. karena sibuk kuliah, maka sang ikhwan tersebut tidak bisa turun DS dan menempel stiker bersama teman- temannya yang lain. Jadi dia mensiasatinya, ikhwah tersebut turun menempel stiker saat dini hari.
Waktu itu jam tiga pagi, ikhwah baru saja mengerjakan tugas kuliahnya. Ngantuk dan capek pasti menderanya, namun masih kuat untuk turun kali ini, masih ada ratusan stiker kandidat yang belum ditempel. Maka segera dia turun lapangan. ayo….! Bismillah!
Sudah lama dia berjalan, duh ngantuk menyerang! Namun masih banyak stiker nih! Tetap jalan deh. Dan ngantuknya langsung hilang, matanya terbelalak, jiwa mudanya bangkit! Jiwa perlawanannya membuncah. Di depannya berjejer poster dan stiker kandidat lain, jumlahnya sangat banyak. Sang ikhwah ingin menandingi stiker kandidat lain, dia ingin memasang lebih banyak di tempat itu. Walaupun begitu, sang ikhwah tidak merusak stiker kandidat lain. Sportif dong! Ckckckc, huff! Setelah lima menit, stiker ditangan ikhwah sudah tertempel semua. Lega
Dengan segunjing senyum sang ikhwah mengambil 3 langkah ke belakang, dia mengamati hasil karyanya malam ini. Stiker kandidat usungan PKS mendominasi diibanding kandidat lain. Namun ditengah keasyikannya mengamati hasil karyanya tiba-tiba senyum yang tadinya cling menjadi kecut. Ikhwan menggaruk-garuk kepala sambil nyengir ayam, apa sih yang membuat ikhwah itu jadi nyegir? Ternyata dia sedang beraksi di kandang kandidat lain, mungkin karena semangatnya sang ikhwah tidak melihat tulisan besar yang terpampang di depan tempat itu. “ POSKO TIM PEMENANGAN SI FULAN” . Duh gimana nih? Stikernya dibuka kembali? Gak mungkin. Duh dah azan subuh nih.

8 komentar:

WAZA mengatakan...

MANTAP MENTONG...............!!!!!!!SMANGT TRUS YA...^_^ ALLAHU AKBAR!!!!!

Nurfakhirah Kadir mengatakan...

Salut banget dgn semangat akhuna fillah tp lain kali liat2 dulu ya..jangan asal main tancap gas aja, gmn pun dlm sikon yg sprti skrang ini kehati2an dan sikap waspada kudu dipertebal. hehehe...

Anonim mengatakan...

Allahu Akbar...semangat terus ikhwafillah,, insyaALLAH, Allah b'sama kita... kami dari aceh pun sdh pernah kena hajar pada saat pemilu kemarin

mutiara dunia akhirat mengatakan...

luar biasa ...ALLAHU AKBAR..LANJUTAKN...!!!

drjundy mengatakan...

Akhi itu namanya cari musuh
bgmn klu begitupula dimarkas dukungan PKS
Antum jangan bangga berantem sama2 islam
kita boleh beda partai tp tetaplah santun sesuai jargon2 PKS
sy kritik antum bukan ingin memusuhi yg komentar ini
tapi sy kawatir didengar non muslim bisa tambah hancur org simpati dg PKS
Utk ikhwah semua ayo berakhalaqlah dg tambah hari tambah baik

Anonim mengatakan...

saya cuma mau berpesan, janganlah kita saling menghakimi untuk sesuatu yang tidak kita ketahui.

Kita tidak perlu mengeluarkan dalil yang panjang untuk menutupi keburukan seseorang.
ingat satu kebohongan hanya akan memperpanjang kedustaan.

Sebagai kader PKS (yang mengaji dari tahun 1992) Saya ikrarkan untuk memilih JK Wiranto

terserah orang mau bilang jilab istri mereka hanyalah hiasan belaka.
PKS seharusnya bangga bahwa dengan dakwahnya banyak wanita mulai sadar untuk menutup auratnya.
perkara apakah niatnya benar karena Allah, hanya Allah lah yang tahu.

sedangkan untuk orang yang jelas kefasikannya PKS membela mati-matian padahal untuk 1 kewajiban rukun Islam saja dia tidak mau mengakuinya.
Sadarlah wahai ikhwah, kalian seakan telah mengenal jalannya orang lain padahal tanpa kalian sadari kalian telah tersesat di dalamnya.

Bagi saya dan keluarga, PILPRES kali ini adalah pertaruhan aqidah, saya hanya ingin menyelamatkan diri dan keluarga saya dari neraka.

Wallahu'alam

Anonim mengatakan...

wi de'eh... biar bukan ja kader atau simpatisanna PKS, ku tau tonji ni di atasku orang sotta ji... bhiasa-bisanya na bilang jarak ngajinya mulai dari kapan... haln al-banna saja nda pernah ngomong sejak kapan dia ngaji... baru ji dari 92 pamer mi sedeng.... orang sejak lahir juga ngaji nda bilang-bilang... gayana ji ini kaue.....

Anonim mengatakan...

mdeeeeeeeeeeeeee
menyelamatkan diri dan aqidah, emang lu yaqin dengan pilih JK yang PRO porno aksi dan porno grafi bisa memperbaiki aqidah... perbaiki bro..... sory... akh..(orang ngaji tawwa, jadi di panggil akh)

 
Blogger Templates